KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Sebuah studi yang dilakukan oleh Kamalia Najah menyebutkan bahwa berzikir dapat melatih kestabilan suasana hati (mood). Alasannya adalah di dalam zikir terdapat makna tentang esensi kehidupan yang memunculkan ketenangan, kepekaan rasa, dan ketajaman berpikir.
Untuk mendapatkan kestabilan mood dengan zikir juga harus dibekali dengan bimbingan dari guru untuk memahami makna dan substansinya.
Dalam tesis yang berjudul Peran Dzikir dan Spiritual sebagai Mood Stabilizer pada Orang dengan Bipolar (ODB), Kamalia meneliti manfaat zikir untuk orang bipolar yang memiliki perubahan mood yang sangat cepat.
ODB memiliki dua episode, yaitu mania dan depresi. Pada episode mania, ODB merasa sangat energik, berbicara dengan cepat, memiliki banyak ide dan rencana yang tidak masuk akal, serta berpotensi mengambil keputusan secara tergesa-gesa dan berisiko.
Pada episode depresi, ODB mengalami penurunan mood, sehingga merasa sangat murung dan sedih, sulit tidur atau justru terlalu banyak tidur, putus asa, serta muncul keinginan bunuh diri.
Penyebab dari gangguan yang banyak terjadi pada usia 20-an ini belum diketahui secara pasti. Menurut ilmu kedokteran jiwa, bipolar terjadi karena adanya gangguan pada otak, sedangkan ilmu psikologi menyebutkan bahwa penyebabnya adalah faktor lingkungan, trauma, susunan anatomi yang abnormal, paparan zat kimia, dan sebagainya.
Sampai saat ini, penyembuhan yang diterapkan pada ODB adalah pemberiaan obat seperti antidepresan, lithium, antikolvusan, dan antipsikotik. Meskipun kondisi ODB dapat membaik dengan pemberian obat, metode tersebut memiliki efek samping merugikan pada wanita hamil dan menyusui.
