KAGAMA.CO, SEKIP UTARA – Suasana pagi di ruas jalan sekeliling Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) di Sekip Utara hingga kawasan Boulevard , Bulaksumur, nampak berbeda dari hari-hari biasa. Pagi, Selasa (9/1/2018) lalu.itu suasana jalan ramai orang. Keadaan di ruas jalan itu pun meriah.
Orang-orang berkostum warna-warni melambangkan beragam adat tradisi. Mereka adalah civitas akademika FKG UGM yang hendak berkarnaval. Iring-iringan peserta Karnaval Budaya Nusantara nampak mewarnai jalanan.
Pawai budaya yang melibatkan 15 kontingen dari unsur sivitas akademika itu, menjadi kegiatan pembuka dalam rangkaian peringatan Dies ke-70 dan Lustrum XIV Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Dalam balutan busana tradisional beraneka ragam, para peserta juga menampilkan atraksi singkat di hadapan dewan juri.
“Karvanal budaya ini memang kita lombakan. Supaya lebih gayeng,” kata Ketua Panitia Dies drg. Wignyo Hadriyanto, M S, Sp. KG (K).
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp. Perio (K) dalam sambutannya mengajak seluruh komponen fakultas, termasuk para alumni meningkatkan kerja sama untuk kemajuan fakultas.
“Kebersamaan di dalam keberagaman itu penting dan menjadi sumber kekuatan kita,” kata Syaify.
Selain menampilkan aneka busana dan tari tradisional, peserta karnaval budaya juga membuat kreasi sendiri. Misalnya, ada yang mengusung tema bakul jamu dan petani zaman now. Ada pula yang menyuguhkan tari modern, dan lainnya.
Dalam acara pembukaan Dies FKG tersebut, dilakukan pula pelepasan 14 ekor burung merpati sebagai simbolisasi Lustrum XIV. Diadakan pula lomba Senam Maumere dan pembagian puluhan doorprize, antara lain berupa kulkas, kipas angin, kompor gas, voucher perawatan kulit hingga sepeda.
Acara pembukaan Dies FKG UGM dihadiri pula oleh perwakilan beberapa rumah sakit, para pimpinan PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia), Ikatan Alumni FKG (Kakgigama). [RTS]