Kantata Natal Masyarakat Indonesia di Belanda

315
Tokoh-tokoh lintas agama turut ikut serta dalam perayaan Natal yang diadakan oleh masyarakat Indonesia di Belanda.
Tokoh-tokoh lintas agama turut ikut serta dalam perayaan Natal yang diadakan oleh masyarakat Indonesia di Belanda.


KAGAMA.CO, DEN HAAG – Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag bekerjasama dengan Badan Kerjasama Umat Kristiani Indonesia di Nederland (BK-UKIN) menyelenggarakan Perayaan Natal Bersama Masyarakat Indonesia di Belanda, Selasa (26/12/2017).

Bertempat di Ruang Davis Cup, Event Plaza di Rijswijk, perayaan Natal kali ini mengangkat tema “Kelahiran Kristus Membawa Damai Sejahtera Bagi Setiap Orang Yang Percaya dan Mempermuliakan Nama-Nya” (Lukas 2:1-14).

Ada sekitar 400 warga Kristen Indonesia dari berbagai kota di Belanda menghadiri ibadah dalam bentuk Kantata Natal dari pukul 12.00-15.00 tersebut.

Selain umat Kristiani Indonesia di Belanda, perayaan Natal bersama ini juga dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, beserta istri, serta tokoh-tokoh lima agama yang diakui di Indonesia, Islam, Kristen, Katholik, Budha, dan Hindu.

Ibadah Natal siang itu dilayani oleh enam pendeta dan dua pastor dari berbagai persekutuan Gereja Kristen di Belanda.

Sementara itu, sejumlah kelompok seni, paduan suara dan vocal group turut mendukung jalannya ibadah, dengan menampilkan tari dan lagu.

Khotbah dan pesan-pesan Natal disampaikan oleh Pendeta Alex D. Papay Sarnieum.

Masyarakat Indonesia di Belanda mengadakan perayaan Natal bersama.
Masyarakat Indonesia di Belanda mengadakan perayaan Natal bersama.

Dalam khotbahnya Pendeta Alex Papay menyampaikan bahwa Kekristenan bukanlah sekadar sebuah agama, tapi Kekristenan merupakan hubungan antara Allah dengan manusia.

“Ketika kita memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, maka kita mengalami sentuhan surga yang akan tinggal dalam hati dan kehidupan kita,” katanya. “Bentuk nyata dari sentuhan surga itu adalah damai sejahtera dan kebenaran,” ia menambahkan.

Sebelum mengakhiri khotbahnya, Pendeta Papay berpesan kepada para jemaat agar hati mereka selalu dipenuhi dengan damai, kebahagiaan, kasih, pengampunan dan penghargaan kepada sesama.