KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Presiden Ir H Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana menyempatkan berkunjung ke Fakultas Kehutanan UGM seusai menyampaikan Kuliah Umum di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (19.12.2017) dalam rangkaian Dies Natalis UGM ke-68.
Fakultas Kehutanan UGM merupakan almamater, tempat Joko Widodo menimba ilmu selama lima tahun dari 1980 hingga 1985. Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua PP KAGAMA Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah, Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M Eng, D Eng, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Dr. Budiadi, S.Hut., M Agr. Sc. bersama rombongan Kementerian Sekretariat Negara, berjalan kaki dari tempat transit di FISIPOL UGM yang berjarak sekitar 300 meter.
Presiden mendapat sambutan hangat dari Dekan Fakultas Kehutan UGM Dr. Budiadi, S.Hut., M Agr. Sc. serta kawan kuliah Angkatan 1980, dosen, dan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Mahasiswa Kapak Rimba dengan lagu Seruan Rimba. Presiden juga berkesempatan bertemu dosen pembimbing skripsinya, Ir. Kasmujo, M. Sc. serta berterima kasih karena telah membimbing dirinya hingga lulus.
“Pak Kasmujo, saya berterima kasih atas bimbingannya di Teknologi Kayu sampai lulus. Pak Kasmujo dulu galak sekali. Begitu maju (konsultasi skripsi) dibentak, balik. Tapi, atas bimbingannya, jadi lulus,” ungkap Presiden.
Presiden juga membuka kenangannya semasa kuliah dan impiannya yang ingin menjadi pegawai Perhutani namun tidak diterima. “Diterimanya malah jadi Presiden. Saya daftar. Saya ikut tes tapi nggak diterima. Saya pikir, apa tesnya yang nggak bener, banyak titipan. Ya, sudah mungkin karena garis dan kehendak Allah. Seperti ini,” urai Joko Widodo disambut gelak tawa yang hadir.
Selanjutnya, Joko Widodo menanam pohon cendana di halaman Fakultas Kehutanan UGM dibantu Rektor UGM Prof Ir. Panut Mulyono, M Eng, D Eng dan Dekan Dr. Budiadi, S.Hut., M Agr. Sc.
Pada kesempatan menyambut Presiden, Dekan Dr. Budiadi, S.Hut., M Agr. Sc. mengatakan setelah lebih dari 30 tahun ditinggalkan Joko Widodo selaku alumnusnya, banyak terjadi perubahan di fakultas tersebut. Namun, masih ada yang tidak berubah, yakni komitmen kampus untuk mencetak rimbawan berkarakter dan berintegritas, serta setia pada pancasila dan NKRI. [TAUFIQ/RTS]