Vera Juniati Mendapat Hadiah Sepeda dari Rektor UGM

283

PEMBACA tentu masih ingat kepada Vera Juniati (19) mahasiswa Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (MIPA UGM) yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi [lihat kagama.co 20/6/2017 -red]. Putri dari pasangan Sasmo Wiyono (67) dan Sutarmi (62) itu mengikuti Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Palapa UGM 2017, Senin (7/8/2017). Vera resmi menjadi mahasiswa baru UGM dengan mengawali kegiatan PPSMB hingga Sabtu (12/8/2017).

Adapun sang ibu, Sutarmi – yang menghadiri Temu Orangtua Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2017/2018 di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM – mendapat kehormatan dipanggil Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M. Eng, D. Eng. Ia mewakili putrinya, menerima sepeda dari Rektor UGM.

Sutarmi yang berkursi roda, perlahan turun dari kursinya dan melangkah terseok-seok menapaki sejumlah anak tangga menuju podium utama GSP UGM. Penyakit asam urat yang mendera sejak tujuh tahun terakhir membuatnya tak mampu berjalan terlalu jauh.

Sutarmi datang ke UGM memenuhi undangan pertemuan orangtua mahasiswa baru program sarjana, Senin (7/8/2017) bersama-sama sekitar enam ribu orangtua mahasiswa baru lainnya. Namun, secara khusus dia diminta maju ke atas panggung untuk bersapa langsung dengan Rektor UGM. Sutarmi dinilai berhasil membesarkan dan mendidik putri bungsunya hingga masuk UGM melalui jalur SNMPTN Undangan di tengah keterbatasan ekonomi. Bahkan, Vera Juniati juga mendapatkan beasiswa Bidikmisi untuk pembiayaan kuliahnya hingga delapan semester ke depan.

Pada kesempatan itu Prof..Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng. menyapa dan menanyakan perasaan Sutarmi  mengenai anaknya yang berhasil menjadi mahasiswa UGM.  Perempuan asal Ngadirejo, Mojokerto, Kedawung, Sragen yang membantu suaminya menafkahi keluarganya dengan bekerja sebagai buruh pemecah batu sungai itu tidak banyak berkata-kata. Namun, kegembiraan jelas terpancar dari raut wajahnya. Vera adalah putri bungsunya dari kelima anaknya yang berhasil mengenyam bangku pendidikan tinggi. Suatu capaian yang sangat sulit diwujudkan bagi keluarganya dan juga sebuah impian mahal dan mustahil untuk diwujudkan dengan kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan. Namun kegigihan Vera dalam belajar membuahkan prestasi manis dan meruntuhkan tembok penghalang.

Sutarmi (62) berkursi roda tengah dipapah menjelang penerimaan hadiah sepeda dari Rektor UGM untuk putri bungsunya, Vera Juniati (19) yang diterima sebagai mahasiswa baru UGM 2017/2018) melalui jalur SNMPTN (Foto Firsto AP/Humas UGM)
Sutarmi (62) berkursi roda tengah dipapah menjelang penerimaan hadiah sepeda dari Rektor UGM untuk putri bungsunya, Vera Juniati (19) yang diterima sebagai mahasiswa baru UGM 2017/2018) melalui jalur SNMPTN (Foto Firsto AP/Humas UGM)

“Kula niki wong bodho. Seneng anak saged kuliah wonten UGM (saya ini hanya orang bodoh. Sangat senang anak bisa kuliah di UGM -red),” ucapnya spontan.

Rona bahagia kian memancar ketika Rektor UGM memberikan sepeda onthel untuk transportasi anaknya selama menjalani kuliah di Kampus Biru. Sutarmi hanya bisa berucap syukur dan berterima kasih kepada UGM yang telah memberikan perhatian kepada anaknya.

“Sepeda ini bisa digunakan untuk transportasi selama kuliah Semoga bisa memerlancar kuliahnya,” harap Prof. Panut.

27% Mahasiswa dari Keluarga Kurang Mampu

Selain Sutarmi, dalam kesempatan itu terdapat  tiga orangtua mahasiswa baru lainnya yang juga mendapatkan bantuan sepeda. Mereka adalah Sukirno pedagang asal Purbalingga, Jawa Tengah, Asrida juru masak asal Sumatera Barat, dan Mulyadi Mamonto dari Manado. Keempatnya merupakan perwakilan orangtua atau wali mahasiswa UGM penerima beasiswa Bidikmisi yang sengaja diundang untuk menginspirasi para orangtua mahasiswa lainnya untuk terus mendukung para putra dan putrinya menggapai pendidikan setinggi-tingginya.

Sebagaimana dikatakan Rektor Prof Panut, UGM membuka akses pendidikan untuk semua kalangan, termasuk dari keluarga kurang mampu. Bahkan, sekitar 27 persen mahasiswa UGM berasal dari keluarga kurang mampu. Seperti diketahui, pada tahun akademik 2017/208 UGM menerima sebanyak 8.322 mahasiswa, meliputi 6.128 program Sarjana dan sejumlah 2.194 program Diploma. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.213 di antaranya atau 27 persen merupakan mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Di hadapan para orangtua mahasiswa baru, Rektor UGM menyampaikan harapan kepada mahasiswa baru nantinya dapat menjalani perkuliahan dengan baik dan lancar serta dapat lulus tepat waktu. Lebih dari itu, di masa mendatang diharapkan dapat menjadi pemimpin bangsa yang memiliki karakter mulia.

“Sinergi orangtua dengan universitas sangat kami harapkan untuk mendukung kesuksesan dalam menjalani kuliah. Semoga putra-putri Bapak dan Ibu semua dapat sukses belajar di UGM,” kata Panut. [Humas UGM/Ika/rts/foto: Firsto]