Ketua Wantimpres Sri Adiningsih Resmikan Museum Sidik W Martowidjojo

455
Ketua Wantimpres Resmikan Museum Sidik (foto: Fajar Nugroho)
Ketua Wantimpres Resmikan Museum Sidik (foto: Fajar Nugroho)

KERATON, KAGAMA. Kehadiran Museum Seni di Kota Yogyakarta dapat menambah nilai istimewa Yogyakarta yang sudah dikenal dan diakui sebagai Daerah Istimewa. Keberadaan museum tersebut menjadi altiernatif pilihan destinasi wisata baru selain yang sudah ada. Dibukanya Museum Sidik W Martowidjojo termasuk yang menambah plus nilai keistimewaan Yogyakarta.

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih mengungkapkan hal itu dalam sambutannya pada Pembukaan dan Peresmian Museum Sidik W Martowidjojo di Bale Raos Jalan Magangan Kulon No 1 Yogyakarta, Sabtu (3/12) pagi. Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain  Konselor Kebudayaan Tiongkok Jin Hong Yue, Ketua Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah, Perwakilan Kementerian Pariwisata Hidayat, Staf Ahli Kementerian Luar Negeri dan Mantan Dubes Indonesia di Uni Emirat Arab Salman Al Farisi, GBPH Hadiwinoto dari Keraton Yogyakarta, Direktur Utama Kedaulatan Rakyat yang diwakili Pemimpin Redaksi Octo Lampito, Wakil Kepala Dinas Kebudayan Singgih Raharjo, Kolektor karya seni rupa Oei Hong Djien, Komisaris PT HM Sampoerna Niken Rachmad, Dewan Pengawas RRI Pusat Dwi Hernuningsih, Guru Besar Fakultas Teknik UGM Prof Dr Danang Parikesit, dan pelukis yang bersangkutan Sidik W Martowidjojo.

rekor muri museum sidik
Sidik W Martowidjojo menerima Piagam rekor Muri didampingi oleh Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Ibu Sri Adiningsih

“Di Kota Jogja yang istimewa ini, tambah lagi satu museum lukisan yang istimewa karena pelukisnya, Pak Sidik berkaliber internasional, pernah pameran di Beijing. Beliau punya keistimewaan yang mungkin tidak dimiliki pelukis lainnya,” ucapnya.

Dalam pengamatan Sri Adiningsih, sehubungan program pemerintah pusat yang tengah menggiatkan sektor parisiwata, maka Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata, terbukti memang banyak lokasi tujuan wisata yang bisa dikunjungi. Selain itu, di Yogyakarta selalu muncul dan berkembang tujuan wisata baru.

“Belum lama saya melewati jalur Deandels. Banyak buah melon dan semangka pating glundhung di tanah saking banyaknya. Juga, hutan bakau. Di pantai selatan juga banyak destinasi wisata baru. Dan, juga ada patung lilin di XT Square. Ini adalah istimewa sekali dengan satu museum seni, Museum Sidik akan menambah dan meneguhkan Jogja sebagai Kota Budaya dan destinasi wisata.”

museum pak sidik

Sidik W Martowidjojo merupakan salah satu sosok yang diperhitungkan dalam dunia seni rupa di Indonesia maupun internasional. Sidik merupakan pelukis Indonesia pertama yang bisa berpameran tunggal di National Art Museum of China (2007). Seniman kelahiran Malang, Jawa Timur, 24 September 1937 ini juga sebagai perupa Indonesia pertama yang pernah berpameran di Museum paling bergengsi tingkat dunia di Louvre International  Art Museum Prancis,. Sidik juga sebagai satu-satunya orang di luar TIongkok yang diangkat sebagai anggota peneliti (research fellow) pada Chinese Academy of Art di Beijing mulai 2007.

GBPH Hadiwinoto mengharapkan Museum Sidik menambah nuansa Yogyakarta sebagai Kota Budaya. Ia juga berharap karya dan Museum Sidik memberi citra dan warna baru dalam khazanah seni dan menambah ikon Yogyakarta sebagai kota seni dan budaya. Museum menjadi alternatif pilihan wisatawan mengunjungi objek wisata selain Keraton Yogyakarta sendiri sebagai destinasi wisata

“Lukisan Pak Sidik selalu di samping kerja saya. Kebetulan ada ruangan di Bale Raos yang awalnya untuk membina perajin Yogyakarta yang berkualitas ekspor. Tapi, lebih dari 15 tahun tidak berkembang. Daripada ruangan besar tak berfungsi maka dibuat Bale Raos Resto,” ucapnya.

Gusti Hadiwinoto juga berharap  kepada masyarakat Yogyakarta dan Indonesia mengapresiasi karya Sidik. Pada saat bersamaan keberadaan Museum Sidik W Martowidjojo benar-benar memberi citra dan warna baru dalam konstelasi seni lukis serta menambah aset dari yang sudah ada, seperti Museum Affandi ataupun sanggar atau galeri milik pribadi para perupa.

Sementara itu, dalam sambutannya yang disampaikan dengan bahasa Tiongkok, Konselor Kebudayaan Tiongkok Jin Hong Yue mengatakan, Sidik telah memberikan sumbangan penting terhadap pertukaran budaya Tiongkok dan Indonesia. Selama puluhan tahun Sidik terus menerus berpraktik dan mengajukan gagasan baru dalam seni lukis. Ia juga telah menciptakan gaya khas dan artistik dengan kekhasan tersendiri. (rts)